Kontemplasi Minggu Pagi

Penulis: Bumba

-
Manusia yang kini termangu dengan nasib minggu paginya,
ditemani radio yang berpesta di hatinya yang penuh gelora,
di sudut langit utara
suara merdu dari neraka
lengkapi harmoni minggu pagi.

Manusia yang kini memeluk tubuhnya,
meratapi makhluk yang hidup selain menyerupai dirinya;
ikan-ikan yang egois,
semut-semut yang seolah saling mengenal,
dan kupu-kupu yang singgah lalu pergi.

Suara napasnya,
cerminan orang-orang penuh dosa
yang merasa tak berdosa.

Malam bergesekan dengan pagi,
memeras tangis dari pelupuk matanya,
menjambak kulit seluruh tubuhnya.

Di balik daun,
katak mengintip bertanya “kenapa?”
di balik kebohongan
manusia menjawab “masalah kecil saj
a.”

 

Posting Komentar

0 Komentar