KOSMOS

Penulis: Alva Rizky
kosmos

|Tentunya melihat hal yang berada diluar bumi itu sangat indah dengan hamparan bintang, planet, asteroid serta benda angkasa lainnya yang bertebaran. Kita sangat terkesan oleh bintang-bintang yang menghiasi angkasa dengan menawan yang memancarkan cahayanya sendiri.

Dahulu, para pelaut dalam mengarungi samudera, pada lautan yang tidak diketahui oleh mereka; dapat menentukan garis lokasi dengan mengamati posisi rasi bintang relatif terhadap cakrawala setiap malam. Rasi yang telah dikenal dapat memberikan ketenangan ketika di lautan yang asing. Bintang-bintang merupakan kawanan para penjelajah pada masa itu. Yang dahulu naik kapal laut, dimasa sekarang dalam meneliti lebih jauh, menggunakan pesawat penjelajah antariksa di langit.

Melihat jagat raya merupakan segala yang ada atau pernah ada. Melalui perenungan yang paling kabur tentang kosmos, membangkitkan hasrat keingintahuan yang besar dari sana. semakin dikulik lebih dalam, semakin menimbulkan tanda tanya besar. Namun dibalik itu semua, hanya ada kemisterian dalam gelap dan hampanya ruang angkasa.

Melalui buku yang saya baca yang berjudul sama, dalam penjelajahan membutuhkan sikap skeptisisme serta daya imajinasi. Melalui daya khayal ini, seringkali membawa ke dunia yang tak pernah ada. Tanpa imajinasi seperti itu, kita tidak pernah pergi kemana-mana.

Dalam beberapa milenium terakhir, umat manusia telah menciptakan dan menemukan hal-hal yang besar dan tak terduga mengenai kosmos dan keadaan kita di dalamnya, serta telah melakukan penjelajahan yang mendebarkan. seperti momen ketika pendaratan manusia di bulan dengan teknologi NASA, menghantarkan Neil Armstrong menjejakkan kakinya di bulan. Hal ini menyadari bahwa manusia semakin hari semakin berevolusi dari segi pemikiran dan untuk memikirkan hal tersebut.

●Apakah kita sendiri, pada luasnya kosmos ini?

Berlandaskan dari sana, saya pun bertanya-tanya akan luar biasanya semesta kita. sehingga seringkali menimbulkan pertanyaan fermi paradoks, yang dimana adanya kontraksi pemikiran disini yang mengarah tentang peradaban lain selain manusia. 

Saya pernah berpikir bahwa di antara 200 miliar galaksi di kosmos, terdapat kurang lebih 11 miliar planet yang menyerupai Bumi dan di galaksi kita yakni bima sakti mengandung sekitar 400 miliar yang tersebar disana, dan apakah ada kehidupan lain selain manusia disana? ataukah kehidupan makhluk lain hanya manusia? 

Para ilmuwan astronomi tentunya telah lama mempertanyakan ini. 40 tahun yang lalu, umat manusia telah mengirim sinyal radio di luar sana namun sinyal itu belum dijawab hingga sekarang, atau mungkin manusia merupakan peradaban yang pertama dan mungkin hanya kita yang tinggal di alam semesta ini?

Namun saya memiliki asumsi pribadi saja bahwa kita hidup di alam semesta ini mungkin ada perdaban lain namun hanya saja memiliki perbedaan dimensi ruang dan waktu, sebab saat kita melihat makin jauh memandang ke alam semesta, makin jauh pula kita memandang masa lalu. 

Saat ini mungkin ada tersebar disana, saat di jelajahi yang membutuhkan waktu berjuta-juta tahun cahaya, dan kemungkinan jika penjelajahan kira tiba di suatu planet tertentu ataupun menembus galaksi lain, mungkin saja peradaban itu telah musnah ataupun planet itu yang telah hancur. 

Secara teologis tentunya hal ini sudah ada dijelaskan bahwa kehidupan lain itu ada, namun saya ingin menarik ke arah sains, memang belum teruji secara ilmiah dan masih dipertanyakan keberadaan nya. 

Ya, ini hanya asumsi saya saja, di sebagian galaksi serta planet yang tersebar itu memungkinkan ada kehidupan lain selain manusia, dan boleh jadi lebih cerdas dan telah berevolusi dan mengubah permukaan planet dengan struktur raksasa hasil teknologi. Ya, mereka adalah saudara-saudara kita di kosmos. Apakah mereka sangat berbeda dari kita? dari segi bentuk, biokimia, neurobiologi, sejarah, politik, sains, teknologi, seni, musik, agama, filosofi mereka? ya mungkin kelak akan dipertemukan jawaban itu. 

Terdapat kutipan dari salah satu filsuf dari roma dalam bukunya mengatakan:

Akan tiba masanya ketika penelitian yang telah ditekuni dalam jangka waktu panjang akan mengungkap hal-hal yang kini masih tersembunyi. Sepanjang hayat, meskipun seluruhnya dicurahkan untuk mengamati langit, tidak akan cukup untuk menyelidiki persoalan yang sedemikian luas... Maka pengetahuan ini baru akan terkuak setelah berabad-abad. Akan tiba masanya ketika keturunan kita terheran-heran mengapa kita tidak mengetahui hal-hal yang bagi mereka tampak jelas... Banyak penemuan yang masih menunggu berabad- abad untuk muncul, ketika ingatan tentang kita telah terhapus. Alam semesta kita sungguh remeh apabila jika tak memiliki sesuatu untuk diselidiki pada setiap zaman... Alam tidak memperlihatkan misterinya sekali dan untuk terakhir kalinya ●Seneca, Naturales Quaestiones

 

REFERENSI

Sagan, Carl, 1934-1996 pengarang; Ratna Satyaningsih penerjemah; Andya Primanda penyunting; Cosmos. (2017; © 2016). Kosmos / Carl Sagan ; penerjemah, Ratna Satyaningsih ; penyunting, Andya Primanda. Jakarta :: Kepustakaan Populer Gramedia,. 

Tyson, Neil deGrasse ; Penerjemah: Zia Anshor.Astrofisika Untuk Orang Sibuk / Neil DeGrasse Tyson .2018 

ILLUSTRATION: Cosmos clock by Capstoned on deviantart.com

Posting Komentar

0 Komentar