Narcissistic Personality Disorder dan Histrionic Personality Disorder

Nabila S Andini
 


Kepribadian didefinisikan sebagai karakter perilaku atau sifat psikologis yang berbeda pada setiap orang. Sedangkan, gangguan kepribadian didefinisikan sebagai pola perilaku yang mengganggu atau maladaptive (tidak bermanfaat), yang berkaitan dengan distress, (kerentanan stress) sehingga, kemampuan dalam lingkup sosial menjadi menurun. Pada umumnya individu yang menderita gangguan kepribadian seringkali tidak sadar bahwa dirinya sakit (terganggu), sehingga tidak dapat menyadari apakah perilaku yang dilakukan benar atau salah. Terdapat tiga kategori kelompok utama gangguan kepribadian, yaitu perilaku aneh (eksentrik), perilaku dramatis, emosi (tidak menetap), dan perilaku cemas, takut. Narcissistic personality disorder dan histrionic personality disorder keduanya merupakan jenis dari gangguan kepribadian.

Narcissistic personality disorder merupakan gangguan kepribadian yang sangat narsis atau kagum dengan diri sendiri. Asal mula narcissistic personality disorder, yakni dari Yunani, di mana saat itu seorang pemuda bernama Narcissus jatuh cinta pada bayangannya sendiri. Penderita selalu merasa dirinya sangat amat penting, sehingga wajib dikagumi. Penderita narcissistic personality akan selalu menuntut perhatian dari luar, senang menjadi pusat perhatian, dan memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi (berlebihan). Individu yang narcissistic akan sangat sensitive jika ditolak dan dikritik, karena ia hanya melihat dan berpusat pada dirinya saja. Dalam pencapaian biasa saja individu akan merasa dirinya sudah sangat hebat, dan memandang orang lain jauh di bawahnya, sehingga individu yang narcissistic biasanya tidak memiliki rasa empati.

Histrionic personality disorder merupakan gangguan kepribadian, di mana individu yang menderita histrionic personality disorder cenderung berperilaku dramatis dan emosional (berekspresi secara berlebihan), seperti sangat mudah kecewa jika mendengar atau melihat peristiwa sedih atau terlalu merasa senang pada hal-hal yang menyenangkan. Individu selalu mengekspresikan segala sesuatu dengan berlebihan. Dahulu histrionic personality disorder disebut sebagai kepribadian histerikal, karena adanya pergantian dari histerikal menjadi histrionic, dan berubahnya kata hysteria “rahim” dan histrio”. Tujuannya untuk menjauhkan asumsi bahwa histrionic personality disorder berkaitan dengan perempuan. Gangguan ini tergolong dalam kluster B, yakni jenis gangguan dramatic. Gangguan ini dapat diderita oleh laki-laki dan perempuan.

Secara umum penyebab dari individu yang menderita gangguan kepribadian tidak jauh-jauh dari faktor genetik, kurangnya perhatian, dukungan, dan tidak mendapat pola asuh yang tepat, baik dari lingkungan keluarga maupun masyarakat. Jika sejak bayi orangtua sudah abai, maka kemungkinan besar perkembangan sang anak akan terhambat, lalu mengalami stress, dan akhirnya menderita gangguan mental, seperti narcissistic personality disorder dan histrionic personality disorder.

Pada umumnya narcissistic personality sudah dapat ditemukan pada usia awal dewasa, tetapi dalam beberapa kasus, sebagian remaja yang mengalami puber juga akan memiliki sifat yang narsis. Namun, tidak semua sikap narsis akan menjadi narcissistic personality disorder, karena tergantung pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi untuk berkembangnya sikap narsis menjadi gangguan. Faktor dari narcissistic personality disorder, yaitu:

a) Adanya pengabaian dari orangtua sejak kecil.

b) Pengejekkan terhadap rasa takut.

c) Kurangnya perhatian dan kasih sayang.

d) Pola asuh yang terlalu memanjakan dan berlebihan.

e) Dan, adanya perilaku manipulatif yang (mungkin) dipelajari dari orangtua dan lingkungannya.

Gejala inti dari narcissistic personality disorder, yaitu bersikap dan berperilaku secara jatuh cinta kepada diri sendiri. Gejala lain, meliputi:

a) Memandang dirinya lebih baik dalam segala hal daripada orang lain.

b) Memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi.

c) Berorientasi pada diri sendiri.

d) Selalu ingin menjadi pusat perhatian.

e) Suka dipuji, dikagumi, tetapi tidak suka dikritik dan ditolak.

f) Memiliki asumsi bahwa orang lain iri terhadap diri sendiri.

Selanjutnya, histrionic personality disorder terjadi pada masa-masa remaja sampai dewasa awal. Gangguan ini disebabkan oleh faktor gen dan lingkungan. Gejala yang dialami penderita, yaitu:

a) Suka mencari perhatian (caper).

b) Merasa kecewa jika orang lain tidak memperhatikan dirinya.

c) Berperilaku agresif dan provokatif.

d) Memiliki emosi yang tidak stabil.

e) Eksentrik dalam berpakaian.

f) Membutuhkan validasi dari orang lain.

g) Sensitive jika penampilan atau dirinya dikritik.

Menurut Steve Bressert, Ph.D., seorang ahli gangguan mental mengatakan bahwa diagnosa untuk histrionic personality disorder baru dapat ditemui pada usia dewasa, karena pada masa kanak-kanak, kepribadian mereka sedang memang berkembang.

Perbedaan antara narcissistic personality disorder dan histrionic personality disorder dapat dilihat pada bagaimana penderita menginterpretasikan sikap dan perilakunya. Individu narcissistic personality disorder berperilaku narsis tidak hanya untuk mendapat perhatian, tetapi juga rasa bangga, kagum, dan dihormati oleh orang lain. Sedangkan, pada individu yang menderita histrionic personality disorder tidak akan peduli apakah perhatian yang diterima itu positif atau negatif, karena yang dibutuhkan adalah semua orang hanya tertuju padanya.

Dalam psikologi metode penanganan untuk penderitaan gangguan kepribadian secara umum termasuk narcissistic personality disorder dan histrionic personality disorder, yaitu dengan bantuan terapis, di mana terapis membantu penderita untuk sadar bahwa perilaku atau tindakan yang dilakukan membawa dampak negatif, karena dapat merugikan orang lain dan diri sendiri, serta membantu penderita untuk belajar memahami dan berperilaku ke arah yang lebih adaptive (bermanfaat), khususnya dalam membangun hubungan dengan orang lain.


Posting Komentar

1 Komentar

  1. Ternyata narsis termasuk gangguan juga ya. Esainya bermanfaat banget!

    BalasHapus