Review Video “PsychTesting: Intelligence Testing” by Andrew Ainsworth PhD

Nabila S Andini
 

-

Pada tahun 1939 setelah tes Binet direvisi, maka yang pertama diterbitkan selanjutnya adalah tes Wechsler di mana tes tersebut mengkritik intelegensi milik Binet. Awalnya Binet menghasilkan skor IQ tunggal, lalu tes intelegensi miliknya dikembangkan untuk anak-anak, tetapi bertujuan untuk menguji orang dewasa. Binet juga berfokus pada tugas-tugas dengan jangka waktu lebih cepat namun, cukup sulit untuk orang dewasa. Dan, kritik terakhir yaitu mengenai intelegensi yang dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia, hal ini dikritik karena Binet tidak memperhitungkan persoalan ini. Sehingga, dengan adanya kritik yang muncul, maka terbitlah tes Wechsler. 

Keuntungan yang diperoleh dari tes tersebut adalah adanya skala usia vs point scale. Skor skala pada tes tertentu yang didasarkan pada basal dan ceiling levels. Di mana setiap basal memiliki usia kronologis yang berhubungan dengan item. Dalam tes Wechsler performance scale juga termasuk dalam kategori. Perbedaan antara tes Binet dengan tes Wechsler yaitu, jika tes Binet hanya mengukur variable skills untuk mengukur IQ, sedangkan tes Wechsler menambahkan unsur atau kategori mengenai non-verbal skills dalam pengukuran IQ. 

Dalam tes Wechsler juga terdapat beberapa kali perubahan (revisi). Revisi pertama yaitu pada tahun 1955 dengan perubahan nama menjadi Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS). Revisi kedua yaitu pada tahun 1981, dan berubah nama kembali menjadi Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-R). Lalu, revisi ketiga pada tahun 1997 dengan berubah nama kembali menjadi Wechsler Adult Intelligence Scale – 3rd Edition (WAIS-III). 

Akhirnya sampai pada versi lain dari tes Wechsler yaitu Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC). Tes untuk anak-anak ini diperuntukan pada usia 6 sampai 16 tahun. Dan, edisi lain yang telah direvisi terjadi pada tahun 1974 menjadi Wechsler Intelligence Scale for Children-Revised (WISC-R). Versi lain yang dikembangkan dari 2003 sampai saat ini adalah WISC-IV. Di mana tes Wechsler juga memiliki Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI) yang diperuntukan untuk anak umur 2,5 sampai 7,5 tahun. Namun, versi lain yang digunakan belakang ini adalah WPPSI-III yang menyediakan subtes dan composite score yang dapat merepresentasikan fungsi intelektual verbal dan performa kognitif. 

Pada tes WAIS-III verbal scale memiliki beberapa subtes di dalamnya meliputi, vocabulary yang dapat diukur dalam bentuk pengetahuan kata. Dalam subtes vocabulary biasanya peserta akan diberikan kata dan ditanyakan mengenai definisi dari kata tersebut. Selanjutnya, similarities yang dapat diukur dengan pemikiran abstrak dan divergen. Dalam subtes similarities peserta akan disajikan dengan dua kata, lalu ditanya apakah kedua kata tersebut mirip atau justru berbeda. Umumnya subtes ini dapat digunakan untuk menemukan gejala psikopatologi yang cukup serius. 

Lalu, aritmatik yaitu mengenai konsentrasi dan cara kerja dari memori, dan biasanya sering digunakan dalam tes matematika. Kemudian, digit span sebagai bentuk keaktifan working memory dengan disajikannya beberapa angka, lalu subjek akan diminta untuk mengulang angka tersebut dengan berurutan dan berkebalikan. Selanjutnya, adalah information yaitu tentang pengetahuan yang akan disajikan dalam bentuk pertanyaan mengenai pengetahuan umum lalu subjek akan diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut. Lalu, subtes yang keenam adalah comprehension yaitu berupa bentuk penalaran sosial atau moral. Dan, yang terakhir adalah letter-number sequencing yaitu berupa konsentrasi dan juga working memory, pada subtes tersebut nantinya akan disajikan urutan huruf dan angka secara acak, lalu subjek diminta untuk mengurutkan angka dan huruf yang acak disusun menjadi berurutan. 

Sedangkan pada tes WAIS-III pertama, performance scale adalah picture completion yang akan disajikan gambar dengan beberapa detail penting yang hilang. Lalu, subjek nantinya diwajibkan untuk menemukan detail yang hilang. Kedua, digit symbol di mana pada subtes ini disajikan susunan angka dengan abstrak yang cocok sebagai kunci dari beberapa kotak kosong dengan angka yang disajikan. Ketiga, block design, di mana subtes ini disajikan dalam berbagai block pada kartu, lalu akan diberikan 9 blok pada subjek, dan mereka harus mereproduksi blok tersebut dengan cepat. Keempat, matrix reasoning yaitu disajikan dalam bentuk urutan matriks dengan beberapa gambar yang mirip pada comic strip namun secara acak. Dan, subjek akan diminta untuk menyusun gambar supaya dapat terlihat masuk akal dengan cepat. Keenam, object assembly, di mana pada subtes ini akan disajikan satu set yang berisi potongan-potongan puzzle, dan subjek diminta untuk menyelesaikan puzzle tersebut secepat mungkin. Dan, yang terakhir adalah symbol search di mana para subjek ditunjukkan dengan dua target symbol abstrak dan diminta untuk menentukan jika salah satu target symbol tersebut muncul dalam satu set pengganggu.


Posting Komentar

0 Komentar