7 Tips Membuat Permulaan Cerita yang Menarik dalam Novel!

Syamsul Arifin
 


Permulaan dalam sebuah cerita merupakan promosi untuk menjual cerita Anda. Tidak peduli seberapa bagus hasil akhirnya, seberapa segar percakapan-percakapan dalam cerita yang Anda buat, jika cara untuk memperkenalkan cerita Anda kurang baik, maka pembaca tidak akan cukup tertarik untuk membaca lebih lanjut cerita yang Anda sajikan. Untuk membantu Anda dalam menulis perkenalan cerita yang bagus dan menarik, maka Anda perlu perhatikan hal-hal berikut:

1. Jangan terlalu terbuka pada awal cerita

Penulis misteri bernama William G. Tapley mengatakan bahwa terlalu terbuka untuk awal sebuah cerita sama saja dengan memberikan latar belakang cerita atau informasi untuk pembaca yang bahkan mereka belum tentu peduli akan hal itu. Latar belakang sebuah cerita dapat Anda gunakan sebagai plot dalam keseluruhan isi cerita Anda, sehingga cerita yang disajikan akan semakin mendorong rasa penasaran pembaca untuk melanjutkan isi cerita tersebut. Coba renungkan pertanyaan ini “seberapa banyak dari kita yang ingin mendengar kisah hidup seseorang sesaat setelah kita bertemu dengannya?”. Kecenderungan orang akan malas untuk mendengar kisah orang lain pada awal pertemuan, oleh sebab itu, perlu cara untuk membuatnya tertarik mendengarkan kisah-kisah hidup seseorang, yaitu dengan mendorong rasa penasaran dengan menyajikan kisah yang penuh tanda tanya.

2. Perkenalkan karakter tokoh

Karakter dalam cerita jika diperkenalkan dengan baik sebagai permulaan dalam sebuah cerita, maka akan menimbulkan emosional pembaca, hal ini dapat dijadikan langkah awal untuk membuat para pembaca dalam menyukai cerita Anda yang bermula pada bagian perkenalan. Alasan kenapa pengenalan karakter sangat penting berkaitan dengan plot yang akan hadir yang lahir dari karakter-karakter dalam cerita, sebab kisah yang digerakkan oleh plot sekalipun, pada akhirnya akan bermuara pada karakter. Maka berlatih lah dalam membuat pengenalan karakter tokoh agar lebih ciamik.

3. Perlihatkan konflik

Tidak ada konflik, maka tidak ada cerita. Konflik dapat disajikan di awal cerita. Beritahu pembaca bahwa ada pertentangan antara tokoh satu dengan yang lain atau bahkan antara tokoh dengan dirinya sendiri. Memperkenalkan konflik sejak cerita dimulai dapat mendorong rasa penasaran pembaca bahwa terdapat persoalan hebat yang hendak diperkenalkan. Konflik membuat halaman terus berputar, cerita akan mengalir dengan arus konflik yang telah terstruktur, apalagi dikombinasikan dengan plot yang membuat para pembaca dimainkan oleh emosi yang dibangun dalam karakter tokoh, cerita Anda akan sangat menarik!

4. Open with movement!

Sajikan cerita yang tidak monoton pada saat perkenalan. Berikan adegan-adegan yang mengharuskan tokoh sedang bergerak, walaupun hanya sekadar membuka lemari es. Gerakan membuat imajinasi pembaca mengikuti alur dengan lebih mudah dan tidak membosankan dibanding hanya dengan menyajikan cerita yang dipenuhi dialog antara dua orang yang sedang duduk. Mainkan imajinasi pembaca dengan adegan-adegan yang menarik, sehingga pembaca tidak akan merasa bosan dan akan memilih untuk melanjutkan serta mendalami isi dari cerita yang Anda tulis.

5. Establish the setting!

Tidak perlu malu untuk memberikan awalan cerita dengan sangat deskriptif. Asalkan isi cerita sudah diatur sejak awal, maka sajikan lah bentuk deskriptif yang tajam dan cepat karena dengan mempersembahkan cerita yang on point, cerita tersebut akan lebih menarik, tidak hanya ceritanya yang menarik, melainkan Anda dapat menarik perhatian pembaca!

6. Kendalikan imajinasi pembaca dengan kalimat yang baik

Hanya dengan menuliskan satu atau dua kata saja, diharapkan pembaca dapat memahami latar dan kondisi yang sedang terjadi dalam sebuah cerita. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menulis cerita dengan “tembakan” diksi ataupun kata yang mudah untuk dipahami. Bahasa yang tegas dan lugas akan membuat para pembaca jatuh hati pada kisah yang sedang Anda perkenalkan. Jika sudah jatuh hati, “masa iya akan melewatkan kisah yang menarik, sih?”

7. Set the tone!

Pentingnya mengatur “nada” dalam sebuah cerita adalah mempermudah pembaca untuk mengetahui cerita tentang apa yang Anda sajikan. Anda perlu memberikan pra-anggapan yang akurat kepada pembaca tentang jenis cerita yang akan mereka baca karena bab pembuka Anda akan menentukan nada untuk keseluruhan isi cerita Anda.

Jika Anda berhasil mengaplikasikan tujuh poin di atas dalam bab pembuka dengan baik, tidak diragukan lagi, pembaca Anda akan terus-menerus membalik halaman hingga dini hari!


Sumber: 

Weiland, K.M. Structuring Your Novel: Essential Keys for Writing an Outstanding Story.

Posting Komentar

0 Komentar