Perdebatan Filosofis mengenai Keberadaan Qualia dan Relasinya terhadap Dunia Fisik

 Syamsul Arifin
 


Pengantar

Kesadaran mengacu pada keadaan sadar dan mampu berpikir, merasakan dan memahami. Kesadaran adalah kemampuan untuk menyadari lingkungan, membuat keputusan, menyadari pikiran dan perasaan, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.

Kesadaran dihasilkan oleh otak dan merupakan produk dari aktivitas yang terjadi di dalam otak. Para ilmuwan masih berusaha memahami dengan tepat bagaimana kesadaran muncul dari otak. Ada berbagai tingkat kesadaran, mulai dari terjaga dan sadar, hingga koma. Seseorang yang terjaga dan sadar akan lingkungannya dikatakan sadar. Seseorang yang tertidur dikatakan tidak sadar, tetapi mereka mungkin dapat bermimpi. Orang yang koma dianggap tidak sadarkan diri. Mereka tidak dapat dibangunkan dan mereka tidak menanggapi lingkungan mereka.

Beberapa orang percaya bahwa ada lebih banyak kesadaran daripada hanya otak. Mereka percaya bahwa kesadaran adalah entitas spiritual atau non-fisik. Kesadaran yang bersifat entitas seperti itu adalah topik yang kontroversial dan para ilmuwan belum dapat membuktikan atau menyangkal keyakinan tersebut. Salah satu yang berkaitan dengan kesadaran adalah qualia.

Definisi Qualia

Qualia adalah pengalaman subjektif dan sadar yang kita miliki; termasuk pemandangan, suara, bau, rasa, dan tekstur yang kita alami, serta emosi dan pikiran kita. Qualia bersifat unik untuk setiap individu, dan mereka tidak pernah dapat sepenuhnya disampaikan kepada orang lain.

Pentingnya Qualia

Qualia penting karena memberi kita sudut pandang orang pertama tentang dunia. Qualia membuat pengalaman sadar kita terasa seperti milik kita sendiri, dan tidak akan pernah bisa dialami oleh orang lain dengan cara yang persis sama. 

Cara Kerja Qualia

Sifat pasti dari qualia masih menjadi misteri, tetapi ada beberapa teori tentang cara kerjanya. Satu kemungkinan adalah bahwa qualia dihasilkan oleh aktivitas saraf di otak. Kemungkinan lain bahwa qualia adalah produk dari cara otak kita menafsirkan dan memahami informasi yang kita ambil dari dunia di sekitar kita.

Hubungan antara Qualia dan Dunia Fisik

Masih banyak perdebatan tentang topik ini, tetapi satu probabilitas yang mungkin bahwa qualia adalah produk dari dunia fisik, dan ia tidak dapat eksis tanpanya. Ini berarti bahwa qualia dapat dilihat sebagai jenis informasi yang dibawa oleh dunia fisik. Kemungkinan lain adalah bahwa qualia bukanlah produk dari dunia fisik, dan bahwa mereka dapat eksis bahkan jika dunia fisik tidak ada. Dapat diartikan bahwa qualia adalah sesuatu yang terpisah dari dunia fisik, dan bahwa qulia tidak bergantung pada dunia fisik atas keberadaanya.

Menurut Formalisme Qualia, qualia adalah sifat pengalaman yang hakiki dan tak terlukiskan yang merupakan bagian dari isi kesadaran. Merekalah yang membentuk karakter subjektif dari pengalaman fenomenal kita, dan dapat dianggap sebagai "rasa mentah" dari keadaan sadar kita. Qualia tidak dapat direduksi menjadi sifat fisik, juga bukan hanya masalah opini atau interpretasi subjektif. Sebaliknya, mereka adalah sifat yang kita alami secara langsung, yang intrinsik dan tidak dapat dicabut dari keadaan sadar kita.

Penting untuk dicatat bahwa qualia bukan hanya kualitas objektif yang dapat diukur dan dikuantifikasi, tetapi lebih merupakan pengalaman subjektif yang hanya dapat diketahui oleh individu yang mengalaminya. Qualia tidak dapat diakses secara intersubjektif, dan tidak dapat dikomunikasikan atau dipahami dengan cara yang sama seperti fakta objektif.

Ada ciri-ciri tertentu dari pengalaman kita yang tampaknya bersifat intrinsik dan tak terlukiskan, sehingga kita tidak dapat menyampaikannya secara memadai kepada orang lain melalui kata-kata atau bentuk komunikasi lainnya. Fitur-fitur inilah yang oleh para pengamat disebut sebagai qualia. Untuk memudahkan gambaran tentang penjelasan qualia, misal, cara warna tertentu terlihat bagi kita, cara rasa tertentu terasa bagi kita, atau cara bau tertentu tercium oleh kita. Qualia begitu erat terikat dengan perspektif individu kita, dan sangat sulit untuk dipelajari secara ilmiah.

Salah satu alasan mengapa qualia sangat sulit dipelajari secara ilmiah adalah bahwa qualia merupakan pengalaman subjektif, yang berarti bahwa mereka hanya dapat dialami oleh individu dan tidak dapat diukur atau diamati oleh orang lain. Hal ini menjadikan qualia sangat sulit untuk dipelajari secara ilmiah. Selain itu, qualia seringkali bersifat sangat pribadi dan unik, yang membuat sulit untuk menggeneralisasi temuan dari satu orang ke orang lain. Pada akhirnya qualia akan sulit dijelaskan dengan kata-kata, yang semakin memperumit studi ilmiah karena qualia sering digambarkan sebagai sesuatu yang tak terlukiskan, artinya tidak dapat sepenuhnya disampaikan melalui bahasa hanya dapat dipahami sepenuhnya oleh orang yang mengalaminya.

Masih banyak kontroversi seputar qualia. Beberapa filsuf berpendapat bahwa qualia tidak ada sama sekali, sementara yang lain berpendapat bahwa mereka adalah satu-satunya hal yang benar-benar ada. Perdebatan ini kemungkinan akan berlanjut selama bertahun-tahun yang akan datang.

 

Daftar Pustaka

Johnston, M., & Busa, F. (1999). Qualia structure and the compositional interpretation of compounds. In Breadth and depth of semantic lexicons (pp. 167-187). Springer, Dordrecht.

Stubenberg, L. (1998). Consciousness and qualia (Vol. 5). John Benjamins Publishing

Shoemaker, S. (1991). Qualia and consciousness. Mind, 100(4), 507-524.

Ramachandran, V. S., & Hirstein, W. (1997). Three laws of qualia: What neurology tells us about the biological functions of consciousness. Journal of Consciousness Studies, 4(5-6), 429-457.



Posting Komentar

0 Komentar