Manajemen Resiko Dalam Kelola Perusahaan dan Investasi

 

Lekturiel.space - Manajemen resiko menjadi suatu bidang yang wajib dikuasasi oleh para pengambil keputusan perusahaan, pelaku usaha, atau pun investor. Risiko adalah bagian tak terpisahkan dari setiap keputusan dan langkah yang diambil. Perubahan pasar, peristiwa tak terduga, dan ketidakpastian ekonomi dapat memberikan dampak yang signifikan pada kesuksesan pelaku usaha. Itulah mengapa manajemen risiko menjadi sangat penting bagi setiap organisasi atau pun individu yang ingin mencapai tujuan bisnis atau keuangannya secara efektif dan berkelanjutan.

manajemen resiko

Manajemen Resiko Dalam Kelola Perusahaan dan Investasi

Manajemen risiko adalah proses untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan berbagai macam ancaman terhadap modal serta pendapatan dari suatu organisasi, pelaku usaha, atau pun investor perorangan. Risiko-risiko ini berasal dari berbagai sumber, termasuk ketidakpastian keuangan, tanggung jawab hukum, masalah teknologi, kesalahan dalam manajemen strategis, kecelakaan, dan bencana alam.

Program manajemen risiko yang berhasil membantu organisasi mempertimbangkan seluruh rentang risiko yang dihadapinya. Manajemen risiko juga mempelajari hubungan antara risiko-risiko tersebut dan dampak berantai yang bisa mempengaruhi tujuan strategis organisasi.

Pendekatan Manajemen Resiko

Pendekatan holistik ini dalam mengelola risiko kadang-kadang disebut sebagai manajemen risiko perusahaan karena penekanannya pada antisipasi dan pemahaman risiko di seluruh organisasi. Selain fokus pada ancaman internal dan eksternal, manajemen risiko perusahaan (ERM) menekankan pentingnya mengelola risiko positif. Risiko positif adalah peluang yang bisa meningkatkan nilai bisnis atau, sebaliknya, merugikan suatu organisasi jika tidak diambil. Memang, tujuan dari setiap program manajemen risiko bukanlah untuk menghilangkan semua risiko, tetapi untuk mempertahankan dan menambah nilai perusahaan dengan membuat keputusan risiko yang cerdas. 

Program manajemen risiko harus terkait erat dengan strategi organisasi. Untuk menghubungkannya, para pemimpin manajemen risiko harus terlebih dahulu menentukan "ketertarikan risiko organisasi" yaitu, sejauh mana risiko yang dapat diterima oleh organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya.

Tantangan Terbesar dalam Manajemen Resiko

Tantangan yang besar kemudian adalah menentukan "Risiko mana yang sesuai dengan ketertarikan risiko organisasi dan risiko mana yang memerlukan kontrol dan tindakan tambahan sebelum dapat diterima," seperti yang dijelaskan oleh Mike Chapple, profesor IT, analitika, dan operasi di Universitas Notre Dame, dalam artikelnya tentang ketertarikan risiko vs toleransi risiko. Beberapa risiko akan diterima tanpa tindakan lebih lanjut yang diperlukan. Risiko lain akan dikurangi, dibagi dengan pihak lain, atau dihindari sepenuhnya.

Alasan Mengapa Manajemen Resiko Itu Penting

Manajemen risiko mungkin belum pernah sebegitu pentingnya seperti saat ini. Risiko yang dihadapi oleh organisasi modern semakin kompleks, didorong oleh laju globalisasi yang cepat. Risiko-risiko baru terus muncul, sering kali terkait dengan dan dihasilkan oleh penggunaan teknologi digital yang merata saat ini. Perubahan iklim telah dijuluki sebagai "pengganda ancaman" oleh para ahli risiko.

Perusahaan perlu melakukan penyesuaian cepat terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh berbagai fenomena dan krisis. Mereka harus siap menghadapi risiko-risiko baru untuk membuat rantai pasokan mereka lebih tahan terhadap risiko, ancaman resesi, dan perang.

Manajemen Resiko Perusahaan

manajemen resiko

Saat dunia terus berhadapan dengan berbagai macam krisis, perusahaan dan dewan direksi perlu melihat ulang program manajemen risiko yang ada. Perlu dilakukan suatu evaluasi paparan risiko dan memeriksa proses risiko. Mereka harus mempertimbangkan kembali siapa yang harus terlibat dalam manajemen risiko tersebut. 

Pada dasarnya, manajemen risiko perusahaan melibatkan langkah-langkah berikut:

1. Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko melibatkan mengidentifikasi berbagai ancaman yang dapat mempengaruhi operasi, keuangan, reputasi, dan tujuan perusahaan. Risiko dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk lingkungan eksternal dan internal perusahaan

2. Evaluasi Risiko

Setelah risiko diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi dampak potensial dari risiko tersebut terhadap perusahaan dan memperkirakan probabilitas terjadinya. Evaluasi risiko melibatkan analisis yang cermat untuk memahami tingkat risiko yang dihadapi.

3. Pengendalian Risiko

Setelah risiko dievaluasi, langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi dan tindakan untuk mengurangi atau mengendalikan risiko tersebut. Pengendalian risiko dapat melibatkan pengimplementasian kebijakan, prosedur, dan kontrol yang tepat untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko atau mengurangi dampaknya jika terjadi

4. Pemantauan Risiko

Manajemen risiko perusahaan tidak berhenti pada pengendalian risiko saja. Perusahaan perlu melakukan pemantauan terus-menerus terhadap risiko yang ada dan memantau perubahan kondisi yang dapat mempengaruhi tingkat risiko. Jika risiko berubah atau muncul risiko baru, tindakan korektif harus diambil untuk mengurangi dampaknya.

Manajemen risiko perusahaan juga melibatkan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk manajemen tingkat atas, departemen terkait, dan dewan direksi. Kolaborasi dan komunikasi yang efektif antara pemangku kepentingan sangat penting dalam mengelola risiko secara efektif.

Dengan mengadopsi pendekatan yang sistematis dan holistik terhadap manajemen risiko, perusahaan dapat mengidentifikasi risiko potensial dengan lebih baik, mengurangi kerugian finansial, menjaga reputasi perusahaan, dan meningkatkan peluang keberhasilan jangka panjang. Manajemen risiko perusahaan memainkan peran penting dalam memastikan keberlanjutan dan kesuksesan perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis dan berisiko tinggi.

Manajamen Resiko Investai

manajemen resiko

Dalam dunia investasi, risiko tak terpisahkan keuntungan. Setiap investasi melibatkan tingkat risiko tertentu. Risiko dapat mendekati nol untuk instrumen tertentu, atau justru sangat tinggi. Risiko diukur dalam bentuk absolut dan relatif. Pemahaman yang baik tentang risiko dalam berbagai bentuknya dapat membantu para investor memahami peluang, kompromi, dan biaya yang terlibat dalam pendekatan investasi yang berbeda.

Manajemen risiko melibatkan identifikasi dan analisis terhadap di mana risiko ada, serta membuat keputusan tentang bagaimana menghadapinya. Ini terjadi di segala bidang keuangan. 

Teknik Manajemen Risiko Investai


Berikut ini adalah daftar beberapa teknik manajemen risiko di dalam investasi yang paling umum:

1. Menghindari (Avoidance)

Cara paling jelas untuk mengelola risiko adalah dengan menghindarinya sepenuhnya. Beberapa investor membuat keputusan investasi mereka dengan menghilangkan volatilitas dan risiko secara keseluruhan. Ini berarti memilih aset yang paling aman dengan risiko yang sedikit atau bahkan tidak ada.

2. Menahan (Retention)

Strategi ini melibatkan penerimaan risiko yang muncul dan pengakuan bahwa risiko tersebut adalah bagian dari situasi. Anda menerima risiko tersebut dan menanganinya dengan sumber daya internal.

3. Berbagi (Sharing)

Teknik ini melibatkan dua atau lebih pihak yang sepakat untuk mengambil bagian risiko yang telah disepakati. Misalnya, perusahaan reasuransi menanggung risiko yang tidak dapat ditangani sendiri oleh perusahaan asuransi.

4. Mentransfer (Transferring)

Risiko dapat dipindahkan dari satu pihak ke pihak lain. Misalnya, asuransi kesehatan melibatkan pemindahan risiko perlindungan dari Anda kepada perusahaan asuransi selama Anda terus membayar premi.

5. Pencegahan dan Pengurangan Kerugian (Loss Prevention and Reduction)

Daripada menghilangkan potensi risiko sepenuhnya, strategi ini berarti Anda mencari cara untuk meminimalkan kerugian dengan mencegahnya agar tidak menyebar ke area lain. Diversifikasi mungkin menjadi cara bagi investor untuk mengurangi kerugian mereka dengan membagi investasi mereka ke dalam berbagai aset.

Perlu diingat bahwa setiap teknik manajemen risiko memiliki keuntungan dan risiko sendiri, dan pilihan teknik yang tepat akan tergantung pada tujuan investasi, profil risiko, dan konteks bisnis yang spesifik.

Akhir Kata

Manajamen resiko sangat penting dalam menghadapi setiap resiko yang hadir dari keputusan dan fenomena yang mempengaruhi kinerja perusahaan, pelaku usaha, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendalami manajemen resiko lebih lanjut. Sekian, sukses selalu! 

Posting Komentar

0 Komentar