Fenomena Quirkyalone: Sendiri Menyenangkan, Bersama Belum Tentu Bahagia

Nabila S Andini



Better to be quirky alone than unhappy together -Anita Hamilton
 

Single atau jomblo adalah sebutan yang diberikan kepada mereka yang tidak atau belum berkeinginan mempunyai pasangan. Banyak faktor yang memengaruhi mengapa seseorang memilih untuk menjadi single atau menjomblo. Menurut artikel Idntimes, definisi single dan jomblo itu berbeda. Jomblo ditujukan untuk individu yang tidak menikmati status kesendiriannya, dan berharap memiliki pasangan. Sedangkan, single ditujukan untuk individu yang memang memilih untuk hidup sendiri tanpa adanya pasangan karena merasa sendiri itu menyenangkan. Salah satu mahasiswa UNS bernama Arieska juga menilai bahwa single dan jomblo berbeda. Menurutnya single itu pilihan, sedangkan jomblo itu nasib. Dalam Bahasa Indonesia, kata single dan jomblo memiliki makna yang sama, yaitu tidak atau belum memiliki pasangan. Namun, sepertinya definisi single dan jomblo memang berbeda karena tergantung pada perspektif dan penilaian masing-masing orang.

Dalam psikologi terdapat istilah “quirkyalone”. Quirkyalone adalah istilah yang ditujukan kepada seseorang yang senang dan menikmati status kesendiriannya, serta tidak atau belum memiliki minat untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Memutuskan untuk tidak menjalin hubungan dengan orang lain bukanlah hal yang salah karena seseorang yang memilih untuk tetap sendiri dapat melakukan banyak hal tanpa harus izin ke pasangannya. Individu dengan golongan quirkyalone umumnya lebih berfokus pada tujuan dan target hidup, fokus pada karir, dan membangun branding diri sendiri.

Sasha Cagen selaku penulis quirkyalone mengatakan bahwa banyak wanita yang telah menyadari dan memiliki konsep mencintai diri sendiri hingga pada level yang lebih tinggi. Cagen juga mengungkapkan wanita modern zaman sekarang sangat menikmati dan mencintai hidupnya, ada atau tidak ada pasangan, mereka tetap dapat bahagia sama seperti orang-orang yang memiliki pasangan, bahkan mungkin jauh lebih bahagia. Individu yang quirkyalone tidak akan menjalin hubungan dengan sembarang orang alias mereka sangat picky dalam menentukan pasangannya. Hal ini terjadi karena status sosial dan pendidikan yang dimiliki masuk dalam golongan high class, sehingga pasangan yang dipilih kemungkinan akan setara dengan latar belakang pendidikan dan status sosial mereka, khususnya untuk hubungan yang diharapkan sampai pada jenjang pernikahan.

Beberapa tahun kemarin muncul fenomena unik, yaitu menikah dengan diri sendiri. Seorang wanita bernama Alexandra Gill memutuskan untuk menikahi dirinya sendiri. Kasus lain terjadi di Inggris, di mana Grace Gelder mendatangi pusat pemerintahan umum untuk menikahi diri sendiri. Wanita bernama Yasmin Eleby juga mengundang keluarga dan sahabat untuk melihatnya mengucapkan janji suci dalam acara pernikahan dengan dirinya sendiri. Menurut Karen Loscocco, Ph. D seorang professor gender manusia di University of Albany berpendapat bahwa fenomena ini terjadi akibat kemampuan dan kesanggupan wanita dalam hidup sendiri. Wanita tidak membutuhkan pria jika hanya dapat menjadi beban pasangannya. Wanita yang terbiasa menjalani hidup sendiri dan mandiri dapat mewujudkan semua keinginannya, termasuk menikah dan memiliki anak. Tidak harus memiliki pasangan dulu jika hanya untuk menikah dan memiliki anak, terutama jika hanya ingin mendapat pengakuan dari masyarakat dan lingkungan sekitar.

Individu quirkyalone berbeda dengan individu lain. Quirkyalone sangat memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan jika di masa sekarang mereka hanya fokus pada hubungan yang sedang dijalani dengan cukup serius, dan bertujuan untuk sampai pada pernikahan. Hal ini karena rasa suka dan cinta yang dimiliki tidak cukup kuat untuk mempertahankan sebuah pernikahan. Banyak pasangan yang bercerai karena setelah menikah mereka baru sadar bahwa tidak ada kecocokan satu sama lain. Semua ketidakcocokan itu seperti tertutupi karena adanya pemakluman selama masa-masa pacaran atau sebelum menikah.

Selain itu, faktor lain yang menjadikan seseorang quirkyalone karena fokus utama mereka bukanlah memiliki pasangan atau menikah se-segera mungkin agar terhindar dari pertanyaan seputar pernikahan dan pasangan, melainkan fokus memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup dan diri sendiri. Quirkyalone memegang kuat kepercayaan bahwa dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri, maka ia akan mendapatkan pasangan hidup yang sesuai dan sepadan untuk dirinya nanti. Individu dengan golongan quirkyalone memang mengesampingkan perihal pasangan, tetapi tidak menutup kemungkinan jika telah menemukan seseorang yang sesuai untuk dirinya, maka individu akan menerima orang tersebut untuk menjadi pendampingnya.

Di bawah ini terdapat beberapa keuntungan jika seseorang menjadi quirkyalone, yaitu:

a)    Memiliki kualitas dan citra diri yang baik.

b)    Memiliki emosi yang stabil (tidak mudah labil) dan cenderung berpikiran terbuka dalam menyikapi masalah.

c)    Menikmati, mencintai dan mensyukuri hidup.

d)    Memiliki kepribadian dan pola pikir yang dewasa dalam menjalin hubungan.

e)    Memiliki standar hidup bahagia versi diri sendiri.

Sebuah quotes “single bukan status, single adalah istilah untuk seseorang yang kuat untuk hidup dan mampu menikmati hidup tanpa harus bergantung pada siapa pun”. Quotes ini sangat tepat untuk orang-orang quirkyalone yang tetap kuat untuk tidak peduli pada omongan orang, dan berhasil membuat standar kebahagiaan dirinya sendiri bahwa bahagia tidak harus bersama karena sendiri itu juga menyenangkan.
 

Posting Komentar

1 Komentar

  1. wahh baru tau ternyata jomblo & single itu bedaa, malah kalo di psikologi istilahnya quirkyalone. dapet insight baru dehh.. tq esainya bermanfaat bgt!

    BalasHapus