Aliran-Aliran Pendidikan Dari Klasik Hingga Kontemporer

Lekturiel.space - Aliran-aliran pendidikan dari klasik hingga kontemporer selalu mengalami pembaruan guna mendekati dan menemukan metode pendidikan yang paling relevan. Perjalanan pendidikan telah menjadi refleksi dari beragam aliran yang selau mengalami pembaruan sepanjang zaman, dari masa klasik hingga kontemporer. Setiap aliran pendidikan membawa visi, nilai, dan pandangan uniknya tentang proses pendidikan. Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa aliran penting dalam sejarah pendidikan serta bagaimana aliran-aliran tersebut memberikan pengaruh terhadap pendidikan kontemporer.
aliran aliran pendikan dari klasik hingga kontemporer

Gambaran Singkat Aliran-Aliran Pendidikan Dari Klasik Hingga Kontemporer

Pendidikan selalu menjadi fokus perhatian sepanjang sejarah, menyaksikan lahirnya berbagai aliran yang berkembang seiring dengan perkembangan pemikiran dan teori pendidikan. Mulai dari zaman klasik hingga masa kontemporer, pendidikan telah mengalami evolusi yang luar biasa. Artikel ini akan mengulas beberapa aliran penting dalam sejarah pendidikan dan bagaimana pengaruhnya masih terasa dalam pendidikan masa kini.

Aliran-Aliran Pendidikan dari Klasik hingga Kontemporer

Berikut ini beberapa aliran sejak dulu hingga zaman sekarang:

1. Aliran Klasik

Aliran Klasik dalam sejarah pendidikan menyoroti aspek humaniora, pembentukan karakter, dan penguasaan ilmu pengetahuan sebagai inti dari proses pembelajaran. Inspirasi utama aliran ini berasal dari konsepsi Plato tentang pendidikan yang menekankan pembentukan karakter moral dalam membentuk masyarakat yang ideal. Selain itu, pengaruh pemikiran Aristoteles tentang nilai ilmu pengetahuan dan relevansinya terhadap perkembangan individu juga menjadi landasan kuat dalam aliran klasik ini.

Aliran ini meletakkan landasan penting tentang pentingnya pendidikan dalam membentuk individu yang berintegritas serta mengapresiasi nilai-nilai kemanusiaan. Kedua tokoh filosofis utama, Plato dan Aristoteles, memberikan fondasi teoritis yang memperkuat konsep ini. Pendidikan yang menekankan pada humaniora, karakter, dan pemahaman mendalam terhadap ilmu pengetahuan menjadi pijakan yang memengaruhi evolusi pendidikan dari masa ke masa, memberikan arah yang kuat bagi perubahan dan pengembangan sistem pendidikan yang kita kenal saat ini.

2. Perennialisme

Perennialisme merupakan aliran pendidikan yang mengedepankan pentingnya karya klasik serta nilai-nilai universal yang abadi dalam konteks pembelajaran. Fokus utama dari aliran ini adalah memperkuat pendidikan yang tidak hanya berkutat pada aspek intelektual, tetapi juga moral. Aliran ini menganggap bahwa pendidikan yang didasarkan pada pengetahuan dan nilai-nilai universal yang abadi menjadi landasan utama dalam pengembangan manusia yang memiliki kedalaman intelektual dan moralitas yang kuat.

Konsep utama dari Perennialisme adalah bahwa karya-karya klasik dan nilai-nilai yang abadi dari masa ke masa memiliki relevansi yang tidak tergantikan dalam pembentukan karakter dan pemikiran manusia. Dengan memperkuat landasan moralitas dan intelektualitas melalui pengetahuan tentang karya-karya klasik serta nilai-nilai universal, aliran ini menciptakan pijakan yang kokoh bagi pendidikan yang memperhatikan aspek spiritual, moral, dan keilmuan yang menjadi pondasi dari proses pembelajaran hingga masa kontemporer.

3. Progresivisme

Pembahasan aliran-aliran pendidikan dari klasik hingga kontemporer tidak boleh luput dari pembahasan aliran progresivisme. Progresivisme dalam sejarah pendidikan menitikberatkan pada pengalaman langsung, metode eksperimen, dan pembelajaran yang aktif sebagai fondasi utama dalam proses belajar-mengajar. Aliran ini sangat dipengaruhi oleh kontribusi pemikiran dari tokoh penting seperti John Dewey, yang menekankan pentingnya relevansi pendidikan dengan realitas kehidupan sehari-hari.

Pendekatan Progresivisme memandang bahwa pengalaman langsung serta pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif akan lebih bermakna dan relevan dalam proses pendidikan. Filosofi ini menempatkan penekanan pada pendidikan yang terlibat dalam konteks kehidupan nyata, memastikan bahwa apa yang dipelajari memiliki aplikasi praktis dan nilai signifikansi dalam kehidupan siswa. Dengan demikian, Progresivisme telah membawa pengaruh yang kuat dalam membentuk pendekatan pendidikan yang lebih adaptif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, memperkaya dan memperluas pandangan terhadap proses pembelajaran hingga pada masa kontemporer.

4. Essentialisme

Essentialisme merupakan aliran pendidikan yang menempatkan fokus utama pada penguasaan keterampilan dasar, pengetahuan inti yang esensial, serta nilai-nilai universal sebagai landasan pendidikan. Pendekatan ini lebih menitikberatkan pada pengembangan keterampilan akademis yang mendasar dan kesiapan hidup siswa dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Dalam aliran Essentialisme, pendidikan dilihat sebagai wahana untuk memastikan siswa memiliki penguasaan yang kuat terhadap keterampilan fundamental serta pengetahuan esensial yang diperlukan dalam kehidupan mereka. Fokus pada keterampilan akademis yang mendasar juga diiringi dengan penanaman nilai-nilai universal yang dapat membantu siswa dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan. Aliran ini memberikan pijakan yang kokoh dalam menyiapkan siswa untuk menjalani kehidupan dengan penuh kesiapan dan kompetensi, memberikan dampak yang signifikan dalam membentuk landasan pendidikan yang relevan hingga masa kontemporer.

5. Aliran Perilaku

Aliran Perilaku dalam pendidikan menekankan penerapan insentif dan hukuman sebagai instrumen utama dalam membentuk perilaku siswa. Pengaruh utama dalam aliran ini datang dari pemikiran tokoh psikologis terkemuka seperti B.F. Skinner.

Pendekatan ini memandang bahwa perilaku dapat dipelajari dan dimodifikasi melalui rangsangan yang diberikan dalam bentuk insentif atau hukuman. Penggunaan insentif sebagai reward atau hukuman sebagai konsekuensi dari perilaku tertentu dianggap sebagai cara untuk membentuk perilaku yang diinginkan atau mengubah perilaku yang tidak diinginkan. Aliran ini telah membawa pengaruh dalam implementasi sistem pendidikan dalam hal pengelolaan kelas, pendekatan pengajaran, dan strategi disiplin, memberikan kontribusi dalam membentuk pandangan mengenai bagaimana perilaku siswa dapat dibentuk dan dimodifikasi, walaupun pendekatan ini juga menuai kritik atas pendekatannya yang lebih mekanis dalam mengelola perilaku siswa.

6. Aliran Konstruktivisme

Ketika membahas aliran-aliran pendidikan dari klasik hingga kontemporer maka pembahasan akan ditutup dengan konstruktivisme. Aliran Konstruktivisme dalam pendidikan mendorong pendekatan pembelajaran yang berfokus pada siswa sebagai subjek utama, di mana mereka secara aktif membangun pengetahuan melalui pengalaman pribadi dan proses refleksi.

Pendekatan ini meyakini bahwa siswa bukanlah sekadar penerima pasif informasi, tetapi agen yang aktif dalam membangun pemahaman mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan serta pengalaman yang mereka alami. Aliran ini menekankan peran penting pengalaman pribadi dalam membangun pengetahuan, serta refleksi yang mendalam atas pengalaman tersebut. Dengan memusatkan perhatian pada proses konstruksi pengetahuan oleh siswa sendiri, aliran ini memberikan pijakan yang kuat untuk pendekatan pembelajaran yang lebih personal dan adaptif, mempengaruhi perkembangan strategi pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pemahaman mereka.

Akhir Kata

Nah itulah tadi informasi terkait aliran-aliran pendidikan dari klasik hingga kontemporer. Perjalanan pendidikan dari masa ke masa telah mengalami transformasi signifikan dari berbagai aliran yang melintasi sejarahnya. Tiap aliran memiliki pandangan tersendiri terhadap pendidikan, memberikan dampak yang berkelanjutan hingga masa kontemporer. Pentingnya memahami beragam aliran ini adalah untuk mengembangkan pendidikan yang relevan dan efektif di masa depan. Dengan memahami sejarah serta evolusi aliran-aliran pendidikan, kita dapat memperkaya pemikiran dan praktik pendidikan kontemporer yang kita kembangkan.

Posting Komentar

0 Komentar