Pardi Sukoco
I
Engkau adalah pisang,
berjantung namun tak berhati
Engkau amfibi,
menempati dua alam dalam waktu yang sama,
alam nyata, dan alam pikiranku juga
Aku rumput yang terpijak
Melambai-lambai dan terpotong
berbunga, dan di matamu tetap semak
Aku balon yang kau terbangkan
melambung tinggi, dan kau melambaikan tangan
II
Kamu bukan antonim,
sebab antonim punya lawan kata,
sedangkan kamu tiada lawannya
Kamu bukan sinonim,
sebab sinonim adalah persamaan kata,
sedangkan kamu tiada duanya
Kamu adalah kata kerja,
sebab hati saya selalu bekerja dan lembur
untuk mendoakan senyumanmu saja
III
Aku merindukanmu seperti lalat kecil di bibir cangkir kopi,
tergelincir, dan tenggelam dalam getir
IV
Aku merelakanmu laksana api
membakar surat-surat cinta, kenangan,
dan termasuk diriku sendiri
Aku merelakanmu laksana api,
membakar sisa-sisa pelukanmu,
melarung abuku sendiri
Aku merelakanmu laksana api,
membakar bekas-bekas sentuhanmu,
memanggang jejak-jejak tubuhmu.
Penuh luka bakar di tubuhku
Dan kini, aku terbaring di klinik telah satu minggu
0 Komentar