Puisi untuk pecinta yang sat-set

imamfarx


Sengaja Puisi ini tidak dibuat jelas,
Sebab Puisi yang 'Jelas' Bisa Kau
Baca Kapanpun Saat Melihat Cermin


Berdesak-desak
Menyergap jiwa dengan sontak.

Berderak-derak,
menembus konkaf hati serentak.

Berserak,
Mematikan seluruh gerak.
Senyumanmu itu masalah.
Saya mau itu, bawakanlah.
Jiwa ini gantinya, jajahlah

Pertahanan ini tergagap telak.
Anggaplah kau menang.
Saya tak ingin lagi bergegas.
Bawa kemari dirimu, ambil saya,
jangan menunda, lekaslah

Saya tak ingin lagi bertele-tele dengan puisi bodoh ini.
Intinya, saya mau kamu, Itu saja.
Jadi, cepat buka pintunya.
Saya benci terkatung-katung terlalu lama.
Di luar dingin, sebentar lagi hujan,
saya sengaja tidak membawa payung.
Jangan tanya mengapa,
karena saya memang tidak berniat pergi

Hatimu sebaik-baik tempat mudik.
Tanpanya, saya tunawisma.

Posting Komentar

0 Komentar