Pesta ibadah pentas

 Penulis: Suden


TARIK NAFAS!

“SIM-PAN”

Hembuskan..


Wahai hadirin sekalian…

Pementasan telah tiba!

Aku serahkan ragaku menyambut-Nya

Aku lupakan siapa diriku

Aku tengatkan masalah hidupku

Dan aku luapkan semua tangisanku

“DI ATAS PANGUNG”


Dalam tubuh ini

Aku berbekal sebongkah wujud

Mereka adalah kawan-kawanku


Kadang mereka menjelma warga kampung nan binal,

mendengar desahan Zus.

Kadang sikapnya seanggun Nora,

yang muak dengan kemapanan.


Namun kami tetap tertawa,

Kami gunakan sisi bilah bibirku untuk tertawa.

Tertawa hingga:

“BER…

BERRR…

BAHAGIAAAA?”


Namun, di atas pangung pementasan

Kami hanyalah:

BATU!

PADI

DUPA-DUPA…

“HINGGA TAK BERUPA”


Dan aku serahkan semua itu

“SEMUANYA”

Demi menyambut megahnya ibadah pentas


Ketika kami mengakhiri sandiwara

Betapa sedapnya mendengar kicauan tangan yang bergemuruh

Aku seperti menikmati kegaduhan ini


Aku benar menikmatinya,

Sembari menengadahkan tangan,

dan bersembah tekuk di hadapan hadirin.


“BEGINILAH AKU, DENGAN WUJUD PALING SEMPURNA”


Posting Komentar

0 Komentar