Adam Smith dan Persoalan Covid-19

Penulis: Bumba

-

Adam Smith lahir di Kirkcaldy pada tahun 1723. Dia merupakan ekonom politik yang pertama di dunia dan juga dikenal sebagai Bapak Ekonomi dengan aliran klasik. Adam Smith pernah menempuh pendidikan di University of Glasgow, mata kuliah yang dia senangi adalah matematika dan ilmu alam. Ketika dia mulai berusia 17 tahun, dia dikirim ke Oxford dan mendapatkan beasiswa di sana. Di Oxford dia mulai membaca tulisan Hume yang berjudul A Trease of Human Nature. Setelah selesainya menempuh pendidikan dan kembali ke rumah, Adam Smith bergabung dengan lingkaran dengan beberapa tokoh terkemuka di Edinburg yang anggotanya termasuk David Hume, Lord Hailes, Hugh Blair, dan Principal Robertson.

Latar belakang ditulisnya buku The Wealth of Nations adalah kekacauan sistem perekonomian yang terjadi di Perancis dengan terlalu besar perlindungan terhadap para petani dan juga terjadi pelarangan impor terhadap barang-barang manufaktur. Pemikiran Adam Smith yang terkenal adalah berkaitan dengan kebebasan ekonomi, invisible hand, dan mekanisme pasar. Perancis pada waktu itu banyak dilanda berbagai persoalan dalam perekonomian. Jika dilihat dari barang produksi Perancis pada waktu sangat didominasi oleh pertanian karena kekayaan alamnya yang dimiliki oleh negara tersebut, dan produsen serta eksportir terbesarnya yaitu produksi jagung dan anggur. Pemikiran filsafati Adam Smith dalam memandang ilmu, menurutnya ilmu itu tidak mampu mencapai realitas yang sesungguhnya. Selain itu dia menganggap bahwa alam semesta merupakan mesin yang dikendalikan oleh ilah yang maha kuasa.

Berangkat dari pemikiran Adam Smith tersebut pandemi covid adalah masalah yang terjadi dengan adanya transendensi antara yang ilahiah dengan manusia sebagai salah satu yang merasakan dampak. Tidak hanya kematian yang menjadi ancaman besar pada pandemi covid, melainkan juga terdapat berbagai permasalahan kompleks, salah satunya di bidang ekonomi. Supply dan demand pada kasus pertama adalah mengenai banyaknya permintaan kebutuhan yang menjadi urgensi pandemi covid, salah satunya adalah permintaan terhadap masker sebab manusia-manusia di dunia diharuskan untuk menggunakan masker untuk meminimalisir penyebaran virus pandemi covid-19, selain itu banyak barang-barang yang pada lonjakan pertama kasus pandemi ini menyeruak di dunia, sehingga terjadinya kesulitan untuk mendapatkan barang-barang tersebut sampai terjadi penimbunan barang untuk dijual dengan harga yang begitu fantastis. Kelangkaan ini dapat menyebabkan harga suatu barang menjadi naik, sedangkan produksi atau pun barangnya itu terbatas, sehingga pemanfaatan yang terjadi adalah sesuai dengan hukum ekonomi itu sendiri yaitu terjadinya kenaikan harga barang itu sendiri.

Tidak hanya kekacauan saja yang terjadi pada masa pandemi covid-19 ini, melainkan sebuah kesadaran dan refleksi atas datangnya perubahan yang cukup signifikan di segala bidang, salah satunya refleksi terhadap perekonomian yang terjadi di Indonesia. Negara kita pun pada akhirnya mencari solusi terbaik pada setiap permasalahan yang terjadi. Seperti halnya pemberian bantuan subsidi untuk membantu masyarakat kecil dalam mengatasi persoalan ekonomi pada lingkup masyarakat. Pada tahun 2020 Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tertekan di level 2,1 persen. Penyebab dari menurunnya pertumbuhan ekonomi ini karena meluasnya persebaran Covid-19 baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pertumbuhan ekonomi RI telah diperkirakan di bawah Bank Indonesia (BI) diperkirakan sekitar 2,5 persen saja yang biasanya mampu tumbuh mencapai 5,02 persen.1 Pertumbuhan ekonomi yang menurun ini diakibatkan oleh kekagetan serentak atas menyeruaknya pandemi covid-19, sehingga sektor selain ekonomi pun harus dapat menyesuaikan kembali dan beradaptasi dengan kondisi yang sedang dialami, akibatnya perubahan di segala sektor ini harus dapat menyelesaikan segala persoalan yang terjadi akibat pandemi covid-19. Filsafat hadir dengan segala bentuk penyelesaian yang dapat memberikan solusi terbaik pada masa kritis pandemi ini. Sumbangan pemikiran itu sudah barang tentu hadir dari orang-orang yang merumuskan kebijakan-kebijakan terbaru dan efektif dalam menyelesaikan persoalan.

 

REFERENSI

 Ika Fahrika, Juliansyah Roy. Dampak Pandemi Covid 19 terhadap Perkembangan Makro Ekonomi di Indonesia dan Respons Kebijakan yang Ditempuh. INOVASI; Jurnal FEB Unmul.  

Cuk Ananta Wijaya. Filsafat Ekonomi Adam Smith. Pengajar Filsafat Ekonomi pada Fakultas Filsafat UGM.

Posting Komentar

0 Komentar